Memulai sebuah bisnis memang membutuhkan perhitungan yang jeli untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Begitu juga dengan bisnis konveksi yang sedang banyak diminati. Perlu dilakukan analisis bisnis konveksi baju sebelum memulainya.
Analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah modal, kebutuhan tenaga kerja, aspek pemasaran, maupun risiko yang mungkin terjadi. Dengan melakukan analisis sebelumnya, maka bisnis konveksi yang akan dimulai dapat lebih terkontrol.
Peluang Pasar Bisnis Konveksi Baju Muslim
Jika dicermati, akhir-akhir ini banyak bermunculan bisnis baju muslim. Tidak mengherankan, sebab, tren busana syar’i cukup mendominasi. Itulah sebabnya, bisnis konveksi busana muslim sangat menggiurkan.
Namun, tidak serta merta dapat memulainya. Tetap harus melewati analisis bisnis konveksi baju terlebih dahulu. Salah satunya adalah dengan mencermati ragam model busana muslim yang sedang diminati target pasar.
Peluang Bisnis konveksi baju muslim ini cukup luas. Tidak hanya menyasar konsumen perorangan saja, melainkan bisa menyasar konsumen kelompok. Contoh dari konsumen kelompok ini adalah grup pengajian ataupun grup kasidah.
Tips Bisnis konveksi Baju
Dalam melakukan analisis bisnis konveksi baju, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tidak hanya dari segi keuangan saja, melainkan juga dari segi pemasarannya. Berikut beberapa tips bisnis konveksi baju agar bisa sukses dan berkembang.
Tentukan Batasan Target Pasar
Perhatikan kelompok pasar mana yang akan dimasuki. Target pasar yang ditentukan secara jelas akan memudahkan dalam merencanakan produk dan sistem pemasarannya. Selain itu juga dapat mengetahui kelompok harga yang akan ditetapkan.
Dalam melakukan perencanaan, mulailah dengan menentukan siapa target pasar yang akan dituju. Rincikan secara mendetail terkait usia, kebiasaan, karakteristik, dan juga minat target pasar. Ini dapat membantu menentukan model, harga, dan jenis promosinya.
Analisis bisnis konveksi baju yang terkait dengan target pasar ini juga membuat pelaku usaha dapat mengidentifikasi pesaing. Bagaimanapun, pesaing sudah pasti ada dalam setiap bisnis. Maka, perlu diperhatikan untuk memahami pesaing dari usaha yang akan dilakukan.
Pilih Strategi Penjualan Paling Tepat
Menentukan strategi penjualan yang tepat dapat memaksimalkan hasil yang akan diraih. Saluran distribusi maupun pola penjualan juga harus diperhatikan. Hal ini perlu untuk menghindari stok barang menumpuk sia-sia akibat terjadinya gagal jual.
Pada dasarnya, setiap produk memiliki pasarnya masing-masing. Jika terjadi produk tidak laku, bisa jadi akibat strategi penjualan yang tidak tepat. Iklan, promo bonus, dan diskon memang harus disesuaikan dengan target pasar produk tersebut.
Jaring Tenaga Pemasaran yang Loyal
Ujung tombak sebuah bisnis adalah tenaga pemasaran. Reseller dan Dropshipper termasuk dalam tenaga penjualan ini. Tenaga pemasaran yang memiliki angka penjualan bagus, tentunya akan menguntungkan perusahaan konveksi.
Namun, menjaring tenaga pemasaran yang loyal bukanlah hal mudah. Membuat program reward dapat menjadi stimulus bagi para tenaga penjualan untuk meningkatkan penjualan mereka. Hal ini tentunya akan berujung pada meningkatnya pendapatan perusahaan konveksi.
Untuk itu, dalam membuat analisis bisnis konveksi baju perlu memasukkan variabel biaya promosi berupa reward bagi tenaga penjualan. Selain itu, perlu juga melakukan perhitungan bonus pembelian bagi konsumen. Hal ini dapat memudahkan penjualan.
Rencana Keuangan dalam Bisnis Plan Konveksi baju
Selain melakukan analisis bisnis konveksi baju dari segi pemasarannya, perlu dibuat juga bisnis plan konveksi baju terkait rencana keuangannya. Hal ini perlu untuk melihat besarnya modal yang diperlukan. Selain itu juga untuk memprediksi keuntungan yang akan diraih.
Rencana keuangan usaha konveksi baju meliputi pembelian mesin, bahan baku, upah tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya. Pastikan melakukan perencanaan secara mendetail. Berikut ini contoh perincian rencana keuangan usaha konveksi.
Modal peralatan:
1. Mesin obras
2. Mesin jahit
3. Mesin overdeck
4. Mesin potong
Biaya Operasional:
1. Bahan baku kain
2. Benang dan asesoris pakaian
3. Upah tenaga kerja
4. biaya listrik, air, dan telekomunikasi, termasuk biaya internet
5. Biaya Transportasi
6. Biaya penyusutan peralatan kerja
7. Biaya promosi
8. Biaya lain-lain, termasuk cadangan biaya tak terduga.
Analisa SWOT Usaha Konveksi Baju
SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threats) perlu dilakukan dalam analisis bisnis konveksi baju. Dengan analisa SWOT, dapat diketahui keunggulan, kekurangan, peluang, dan juga kendala yang mungkin dihadapi. Tujuannya adalah meminimalisir risiko.
Tak jarang pelaku usaha hanya ikut-ikutan saja dalam memulai usahanya tanpa melakukan analisis bisnis konveksi baju. Pelaku usaha tersebut kurang memahami risiko yang mungkin dihadapi. Akibatnya, saat menghadapi risiko, tidak memiliki strategi untuk mengatasinya.
Jadi, jangan melewatkan melakukan analisis SWOT sebelum memulai usaha konveksi. Sebab, karakteristik masing-masing pemilik usaha juga memiliki peran dalam berjalannya sebuah usaha. Berikut analisis SWOT usaha konveksi baju.
1. Strength
Kelebihan bisnis konveksi baju adalah terletak pada kebutuhan pasar yang cukup besar. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Dengan demikian, pangsa pasar usaha konveksi baju sangatlah luas dan dari semua kalangan usia maupun gender.
Omset yang didapat dari usaha ini juga cukup besar. Jika mengambil satu segmen pasar saja, misalnya segmen baju muslim anak, peluang penjualannya cukup tinggi. Hal ini mengingat banyak orang tua yang memilih mengajarkan anak mengenakan busana syar’i sejak dini.
Karakteristik usaha konveksi yang memproduksi satu model baju dalam jumlah besar, juga merupakan kelebihan. Bahan baku yang diperlukan tentunya akan sama. Jadi, pembelian bahan baku dilakukan dalam jumlah besar, tentunya akan mendapatkan harga yang lebih ekonomis.
2. Weakness
Selain memiliki kelebihan, usaha konveksi juga memiliki kelemahan. Di antaranya adalah tingginya persaingan. Selain itu, bahan baku yang digunakan dapat berubah sewaktu-waktu. Hal ini tentu saja membawa risiko bagi usaha konveksi yang dijalankan.
Selain itu, perubahan mode yang dinamis juga merupakan faktor risiko yang perlu diwaspadai. Stok produk model lama berpotensi mendatangkan kerugian. Untuk itu, jumlah stok yang akan diproduksi harus dierhitungkan dengan cermat.
3. Oportunity
Dalam melakukan analisis bisnis konveksi baju akan diketahui bahwa peluang pasar usaha ini sangat luas. pilihan segmen pasar yang bisa dijadikan target beragam. Mulai dari segmen anak-anak, dewasa, gender laki-laki, maupun wanita.
Jika jeli menentukan target pasar dan strategi pemasaran yang tepat, usaha ini dapat berkembang dengan baik. Dengan memanfaatkan tren online shop saat ini, dapat menjaring banyak tenaga penjualan. Sebab, penjualan daring sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
4. Threats
Tantangan atau kendala yang dihadapi usaha konveksi umumnya adalah dari segi bahan baku dan peralatan kerja yang umumnya merupakan produk impor. Hal ini mengakibatkan harganya menjadi tinggi. Tentunya, akan berpengaruh juga pada harga jual produk.
Pesaing Adalah Pemacu Perkembangan Usaha
Sebagai pemula dalam sebuah usaha, sebaiknya memiliki sikap positif dan sportif. Memandang pesaing hanya sebagai ancaman adalah pandangan yang salah. Sebaliknya, pesaing bisa menjadi ‘guru’ yang baik bagi perkembangan usaha.
Pengalaman pesaing dalam menghadapi tantangn usaha konveksi tentunya telah teruji. Itulah sebabnya, sebaiknya memahami betul pesaing terkait sepak terjangnya menghadapi kendala. Amati, tiru, kemudian lakukan modifikasi dalam usaha kita agar dapat meraih sukses
Demikianlah analisis bisnis konveksi baju terkait pemasaran, modal, dan analisa SWOT. Perhitungan yang cermat membuat usaha yang akan dilakukan siap menghadapi risiko yang mungkin muncul. Jadi, Selamat memulai bisnis.