Konstruksi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting yang dilakukan di setiap tempat. Berbagai jenis konstruksi merupakan suatu kegiata membangun sarana ataupun prasaran. Dalam bidang arsitektur ataupun teknik sipil, konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada suatu area. Tanpa konstruksi, maka tidak akan ada pembangunan yang dilakukan dikota kota besar. Tak hanya dikota besar, konstruksi juga dilakukan di tempat tempat dan area area kecil untuk membangun rumah ataupun sarana dan infrastruktur. Maka dari itu, konstruksi merupakan kegiatan yang sangat penting.
Terdapat banyak jenis konstruksi. Diantaranya adalah konstruksi gedung, konstruksi teknik dan konstruksi industri. Konstruksi gedung merupakan kegiatan konstruski pembangunan suatu gedung. Pada umumnya, gedung gedung yang dibangun merupakan gedung yang akan berpengaruh pada bidang ekonomi, rekreasi dan sosial. Setelah itu, terdapat konstruksi teknik.
Konstruksi teknik merupakan konstruksi yang melibatkan struktur yang direncanakan dan didesain secara khusus oleh ahli. Konstruksi ini dilakukan untuk memenuhi kebutuh mansyarakat yang berhubungan dengan infrastruktur. Contoh dari konstruksi ini adalah konstruksi jalan ataupun jembatan. Jenis konstruksi terakhir adalah konstruksi industri. Konstruksi industri merupakan konstruksi yang dilakukan untuk membangun pabrik ataupun pusat manufaktur dan proses produksi.
Merencanakan pembangunan
Sebelum dilakukannya konstruksi, terdapat beberapa tahap ataupun metode yang harus dilakukan terlebih dahulu. Perlu diketahui bahwa kegiatan konstruksi merupakan kegiatan yang besar dan akan memakan waktu cukup lama. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan perencanaan sebelum dimulainya konstruksi.
Dengan adanya tahapan tahapan ini, maka konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan terencana. Tahap pertama merupakan tahap perencanaan. Di tahap ini, dilakukan penetapan garis-garis besar dari proyek konstruksi. Salah satu diantaranya adalah merekrut pihak konsultan Selain itu, dilakukan pula kegiatan seperti briefing, studi kelayakan proyek, pemilihan desain, budgeting dan financing. Tahap kedua adalah tahap perancangan desain. Biasanya tahap ini dilaksanakan dalam tiga periode.
Ketiga periode tersebut adlaah periode preliminary design (pra rancangan), periode design development (pengembangan rancangan) dan periode desain akhir. Selain itu, penyiapan dokumen pelaksanaan atau final design and construction document juga dilakukan pada tahap ini.
Tahap ketiga merupakan tahap pengadaan atau pelelangan. Dalam tahap ini, dilakukan pengadaan konsultan perencanaan setelah gagasan awal dan pengadaan konsultan pengawas yang akan mengawasi proyek tersebut. Setelah pengadaan konsultan, dilakukan juga pengadaan kontraktor.
Tahap Memulai Konstruksi
Tahap terakhir merupakan tahap construction yang merupakan pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik. Konstruksi ini dilakukan sesuai dengan konsep rancangan dan desain yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, kontrak konstruksi ditandantangani. Setelah itu, SPK atau Surat Perintah Kerja akan dikeluarkan, yang menandakan bahwa pekerjaan dapat dimulai.
Selain tahap tahap perencanaan konstruksi, terdapat pula tahap tahap pembangunannya. Tahap pembangunan konstruksi sangat penting agar pembangunan berjalan secara terstruktur dan tepat. Terdapat beberapa tahap pekerjaan pada pekerjaan konstruksi. Tahap pertama merupakan pekerjaan pendahuluan. Pekerjaan pendahuluan merupakan persiapan awal yang wajib dilakukan sebelum menjalankan suatu proyek pembangunan. Pada tahap ini, segala izin yang dibutuhkan untuk proses pembangunan telah diurus.
Selain itu, semua alat serta perlengkapan alat kerja sudah disediakan oleh perusahaan. Contohnya, alat safety yang dibeli dari toko alat safety sudah siap didistribusikan kepada pekerja konstruksi nantinya. Tak hanya perlengkapan alat safety, alat alat berat yang akan membantu pembangunan juga harus disiapkan. Selain itu, peran kontraktor juga sangat penting dalam tahap ini. Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan ukuran dan mutu bangunan yang telah ditetapkan sesuai dengan syarat dan rencana kerja.
Tugas pokok
Tahap selanjutnya merupakan tahap pengerjaan tanah dan pasir. Tahap ini meliputi penggalian fondasi hingga penimbunan galian. Selain itu, pemadatan setiap lapisan mencapai titik yang telah direcanakan juga dilakukan. Ada beberapa tugas pokok dan fungsi yang wajib dipenuhi kontraktor dalam tahap ini.
Beberapa diantaranya adalah memastikan posisi galian dan ukuran sesuai dengan gambar dan rancangan awal. Selain itu, dasar galian harus mencapai tanah keras dan juga bersih dari akar-akar kayu dan kotoran. Kontraktor juga melakukan pengurugan yang meliputi urugan tanah, urugan pasir dan urugan kembali bekas tanah galian sesuai dengan gambar proyek.
Tahap pekerjaan pemasangan tahap ini meliputi pemasangan beton mulai dari beton yang bertulang hingga beton yang tidak bertulang. Ada banyak bahan-bahan yang digunakan dalam pemasangan beton. Antara liannya adalah portland cement, air tawar, kerikil, pasir, besi beton dan kayu. Setelah pemasangan beton, kegiatan selanjutnya dilanjutkan dengan pekerjaan kuda-kuda atap. Kuda kuda atap meliputi kuda-kuda, gording, dan atap penutup. Membeli peralatan safety dan bahan yang digunakan pada tahap ini harus memiliki standar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau SNI.
Tahap akhir
Pekerjaan lantai merujuk pada kegiatan pemasangan lantai. Pemasangan lantai ditujukan sesuai instruksi dari manajemen konstruksi dan rancangan awal proyek. Terdapat banyak jenis lantai yang dapat dipasang, diantaranya lantai keramik, lantai marmer, lantai granit, lantai kayu dan lantai lainnya. Lantai yang akan dipasang wajib mengikuti arahan dari manajemen konstruksi.
Setelah tahap pemasangan lantai, terdapat tahap pekerjaan instalasi listrik. Listrik tentunya merupakan komponen yang penting dalam bangunan. Maka dari itu, dalam proyek jenis konstruksi, terdapat juga pekerjaan instalasi listrik. Pemasangan instalasi listrik harus sesuai dengan peraturan listrik yang berlaku di Indonesia.
Pada tahap ini, pengerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan seluruh komponen listrik. Diantara komponen tersebut adalah sakelar, stop kontak, lampu dan panel listrik. Di tahap ini juga wajib melakukan percobaan listrik agar dapat meyakinkan bahwa listrik telah terpasang secara sempurna.
Tahap terakhir adalah pekerjaan penutup. Pekerjaan penutup merupakan pekerjaan yang meliputi pembersihan dan pemeliharaan. Pada tahap ini, kontraktor wajib membersihkan seluruh bagian dari proyek yang meliputi lantai, dinding, atap, pintu, jendela hingga plafon. Saat tahap pembersihan, kontraktor harus meyakinkan bahwa bangunan itu siap untuk dihuni. Pada masa peliharaan, kontraktor berkewajiban menggati material material atau bahan yang rusak ataupun tidak berfungsi. Berikut adalah tahap tahapan dari jenis konstruksi yang berbeda.