Sudah menjadi fakta bahwa judi selalu membawa kerugian seperti kisah seorang ayah yang berhutang akibat putra tercinta yang masih berusia 13 tahun gemar bermain judi. Bagaimana bisa seorang anak bebas bermain judi? Bukankah anak di bawah usia 18 tahun tidak boleh bermain judi? Yuk simak saja kisah nyata judi yang menyeret anak-anak sebagai pelakunya.
Kisah nyata judi menceritakan tentang seorang anak di Inggris yang pada saat itu sedang menonton acara sepak bola. Ia lalu melihat sebuah iklan judi yang sedang tayang. Karena penasaran dan tergiur dengan keuntungan seperti pada iklan, ia lalu mencobanya.
Si bocah mendaftar akun judi dengan menggunakan identitas ayahnya. Ia juga menggunakan kartu kredit ayahnya sebagai sumber bankroll-nya. Sekali – dua kali main, ia sungguh senang; dan bahkan ia sudah mulai ketagihan. Ada perasaan ingin main dan terus main judi yang kini telah menjadi obsesinya.
Bersumber dari kisah nyata judi, Si bocah sempat heran ternyata judi adalah permainan yang bersifat adiktif; sama dengan zat-zat adiktif seperti narkoba, rokok, minuman beralkohol, dll. Ia mengaku bahwa bermain judi itu sangat menyenangkan. Saat bermain judi, ia merasa tertantang untuk memenangkan judi. Selain itu, bermain judi juga dapat menghasilkan uang.
Rupanya si bocah ini mengetahui ada aturan yang membatasi seseorang bermain judi. Misal soal batasan usia. Saat ia ingat soal batasan usia, ia lalu mempunyai inisiatif untuk menggunakan identitas ayahnya. Karena identitas yang ia gunakan sama dengan identitas yang tertera pada kartu kredit, ia pun dengan mudah lolos dan bebas bermain judi online kesukaannya.
Menurut kisah nyata judi ini, saat si bocah ini mulai melakukan registrasi dengan menggunakan identitas ayahnya, ia mengaku sangat senang. Ia juga dengan mantap mengatakan bahwa ia adalah pria yang berusia lebih dari 18 tahun. Proses registrasi pun berjalan lancar. Tanpa menunggu lama, si bocah langsung memainkan permainan judi favoritnya.
Akibat ulah bocah ini, kini sang ayah harus menanggung hutang sebanyak 10 ribu poundsterling atau setara dengan 1.4 miliar rupiah pada kartu kreditnya. Ayahnya seketika sangat terkejut ketika menjumpai adanya banyaknya tagihan pada kartu kredit miliknya.
Yang mengejutkan dari kisah nyata judi ini adalah kartu kredit ini rupanya adalah bagian dari fasilitas kantor. Rekan-rekan kerja ayah si bocah awalnya mengira bahwa si ayah telah melakukan penggelapan uang perusahaan melalui kartu kreditnya. Pasca penyelidikan, sebuah fakta terungkap bahwa si bocah-lah yang selama ini menggunakan kartu kredit milik ayahnya untuk bermain judi.
Kini si bocah tengah menjalani terapi psikologi di salah satu rumah sakit di Inggris. Terapi ini wajib ia jalani untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kecanduan bermain judi. Menurut sang ayah, terapi ini sangat penting untuk memulihkan kondisi psikologi si anak.
Menanggapi kasus kisah nyata judi ini, muncul keluhan-keluhan dari politisi Inggris tentang adanya tayangan iklan judi. Iklan-iklan judi ini rupanya tayang secara bebas. Tidak ada aturan jam tayang untuk iklan-iklan semacam ini. Kasus ini wajar terjadi akibat kelalaian elit pemerintah, khususnya Kementerian Kebudayaan Inggris.
Sejumlah pejabat telah mengajukan protes kepada Menteri Kebudayaan Inggris untuk mengatur penayangan iklan yang berbau judi, terutama saat acara olahraga sedang berlangsung. Perlu Anda ketahui bahwa angka pemain judi pada kalangan anak-anak di Inggris meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 3 tahun ini. Fakta ini tentu membuat kita semua miris. Fakta ini juga semakin memperkuat bahwa praktik perjudian dengan pemain anak-anak benar adanya.
Sejumlah penelitian terbaru di Inggris menunjukan fakta baru bahwa ada beberapa gejala yang dapat menyebabkan anak-anak mengalami kecanduan judi. Gejala-gejala tersebut meliputi nilai pelajaran sekolah yang menurun, absen-nya anak-anak, perubahan perilaku yang signifikan pada anak, jumlah uang tidak wajar, kerap update berita-berita yang ada kaitanya dengan judi, mencuri uang, meminjam uang, dan kerap menghindar dari kehidupan sosial. Gejala-gejala ini rupanya sama seperti yang ada pada kisah nyata judi ini.
Pemerintah Inggris kini tengah gencar mengkampanyekan pelarangan iklan-iklan berbau judi. Pemerintah Inggris juga menekankan bahwa judi itu seperti rokok dan narkoba yang sifatnya adiktif. Faktanya, judi jauh lebih parah bila dibandingkan dengan rokok karena secara tidak langsung, judi dapat mengubah kehidupan para pemainnya melalui perubahan perilaku.
Tentu saja hal ini jangan sampai terjadi pada anak-anak yang tak lain adalah generasi penerus bangsa. Mudah-mudahan saja kasus serupa juga tidak pernah menimpa generasi muda kita. Dalam kondisi apapun, sebaiknya kita semua menjauhi judi. Selain statusnya ilegal di negara kita, judi juga dapat menyeret kita ke dunia judi yang kelam.
Baca juga: Kisah Kelam Tentang Judi, Yuk Ambil Hikmah dari Kisah-Kisah Ini
Mencari rekomendasi tempat wisata bogor dekat stasiun? ulasan ini akan memberikan bocorannya untuk Anda! Bogor,…
Bermain game domino tidak lengkap rasanya jika tidak mengalami kemenangan. Ada beberapa rumus yang biasanya…
Sudah paham cara membuat semen? Jika belum, maka Anda berada di tempat yang tepat! Semen…
Sebenarnya, berapa biaya perawatan kolam renang? Hm, kolam renang merupakan sebuah konstruksi yang membutuhkan biaya…
Dalam setiap permainan umumnya setiap orang ingin mendapatkan jackpot dalam jumlah maksimal. Tapi masih banyak…
Melakukan aktivitas tertentu di luar rumah, tentu menjadi akan menjadi momen yang berharga. Misalnya seperti…