Stroke merupakan penyakit silent killer yang dapat menyerang siapapun. Na’asnya lagi stroke tidak mengenal usia, ras, dan jenis kelamin, seperti beberapa pengalaman orang sembuh dari stroke dibawah ini. Kisah-kisah tersebut menunjukkan betapa ganasnya stroke tetapi masih dapat disembuhkan oleh dokter.
Seringkali orang-orang tidak mengindahkan gejala awal stroke. Ingat dampak dari serangan stroke sangat serius terutama dalam kesehatan tubuh untuk jangka panjang. Tak jarang penderitanya mengalami kecacatan permanen yang sukar dikembalikan seperti normal.
Pengalaman orang sembuh dari stroke ini dapat menjadi motivasi bagi penderita lainnya. Bahwa, masih ada harapan untuk sembuh seperti sediakala. Simak ulasan lengkap berikut ini.
Pengalaman orang sembuh dari stroke salah satunya adalah Mujiono, dulunya berprofesi sebagai tenaga pendidik di SD Gunungkidul. Ia terserang stroke saat memasuki usia 60 tahun pada Mei 1997. Serangan stroke pertama tersebut mengakibatkan tubuhnya lumpuh dan terasa sakit. Selain itu, ada darah segar yang mengalir dari lubang hidung pada pukul 9 malam.
Mujiono kala itu kurang menyadari seberapa penting serangan stroke. Terlihat jelas dari dirinya yang baru dibawa ke rumah sakit pada pukul 9 pagi esok harinya. Setelah dokter memeriksa kondisi kesehatannya, ternyata pemicu utama stroke karena adanya riwayat tekanan darah tinggi. Dimana tekanan darahnya mencapai 220/110 mmHg, jauh dari kondisi normal 120/80 mmHg.
Ternyata sampai sekarang Mujiono terhitung 10 kali terserang stroke dalam 12 tahun belakangan. Sementara serangan stroke ke 8 sampai 10 kalinya dinilai paling dahsyat. Ia merasakan lidahnya mulai pelo, tubuh sulit digerakkan, dan terjadi secara mendadak.
Setelah memperoleh perawatan medis intensif pada Januari 2019 yakni serangan stroke terakhir masih ada harapan untuk sembuh. Meskipun tidak sembuh total karena dampak stroke membuat kaki Mujiono menjadi pincang sebelah dan terjadi sedikit gangguan otak.
Ia mengakui bahwa dokter menyarankan sejumlah obat yang diminum rutin, makanan, pola tidur, dan terapi. Kunci kesembuhan stroke adalah rutin meminum obat dan selalu control dengan dokter saraf.
Pengalaman orang sembuh dari stroke dialami seorang laki-laki lanjut usia bernama Louis terkena serangan stroke untuk pertama kalinya pada tahun 2000. Saat itu ia berusia 63 tahun dan belum pernah memiliki riwayat stroke. Louis mengakui jika serangan stroke yang dialami berdampak besar bagi kesehatan. Alhasil, tubuh bagian kiri semakin sulit digerakkan seperi normal.
“Kalau jalan masih sanggup dan belum perlu menggunakan kursi roda. Namun, tidak dapat berjalan lurus seperti biasa dan langkahnya masih harus dipaksa,” ujar anak perempuannya yang bernama Ochi.
Pasca serangan pertama terjadi, kondisi tubuh Louis masih cukup sehat. Jadi, tidak ada banyak keluhan selain bagian tubuh kiri yang sukar digerakkan. Menyoal komunikasi dan berbicara dengan orang lain masih normal. Sama halnya dengan kondisi otot wajah, tidak ada yang berubah. Berbicara pun masih lancar serta dapat menangkap lawan bicara dengan baik.
Lebih lanjutnya, Ochi menyebutkan jika penyebab utama stroke yang dialami ayahnya karena riwayat tekanan darah tinggi. Hipertensi yang diidap Louis sudah bertahun lamanya. Apalagi sulit normal kembali karena Louis terbiasa mengonsumsi makanan asin yang tinggi garam dan ikan asin.
Dokter pun menganjurkan agar Louis menghindari makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah, seperti makanan berlemak dan mengandung santan. Setelah menjalani masa pemulihan selama 6 bulan melalui olahraga, terapi, obat stroke, mengubah gaya hidup sehat, dan terapi akhirnya ia sembuh.
Setelah sembuh dari serangan, Louis dinyatakan tidak mengalami gangguan saraf otak dan gangguan komunikasi.
Selanjutnya pengalaman orang sembuh dari stroke dialami oleh Herman Yosep. Ia merupakan laki-laki asal Wonogiri yang memasuki usia senja yakni 69 tahun. Serangan stroke pertama yang dirasakan Herman terjadi pada tahun 2000. Stroke iskemik yang dialaminya berangsur-angsur sembuh karena memperoleh penanganan medis.
Sejak tahun 2000, Herman telah mengalami 4 kali serangan stroke. Kondisi tubuh paling parah dirasakan setelah serangan stroke ke empat. Saat itu terjadi komplikasi penyakit dengan hipertensi dan diabetes.
Bahkan, 24 jam setelah mengalami stroke membuat kondisi tubuh Herman melemah. Efek yang ditimbulkan adalah kesulitan berjalan, kehilangan memori, dan kesulitan berbicara. Waktu yang dihabiskan untuk pemulihan tubuh setelah stroke ke 4 menyerang yakni selama 6 bulan.
Sayangnya kondisi tubuh kembali normal tidak dapat dirasakan 100 persen. Herman mengaku bahwa tingkat kenormalan kondisi tubuh hanya dialami sekitar 70-80 persen dari kondisi awal sebelum serangan stroke terjadi.
Salah satu pemicu stroke Herman karena terlalu stress dengan masalah pekerjaan. Beban pikiran yang menumpuk membuat tekanan darah meningkat. Hipertensi inilah yang mendatangkan serangan stroke tiba-tiba dengan gejala yang sangat minim.
Baca juga: Bahaya Mana Stroke Kiri atau Kanan?
Kini ia sudah beraktifitas seperti biasa karena tubuhnya dapat bergerak secara mandiri. Tetap Herman tidak lupa untuk mengubah gaya hidup sehat agar tidak mengalami serangan stroke berulang. Apalagi mengingat riwayatnya dahulu yang sering merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Ada berbagai cara mengatasi stroke ringan, iskemik, maupun hemoragik. Patut Anda sadari sebaiknya mencegah daripada mengatasi stroke. Oleh sebab itu, sangat penting mengetahui gejala stroke yang akan dialami sebelum serangan terjadi. Di bawah ini gejala-gejala stroke berdasarkan penelitian dari National Institutes of Health, MedlinePlus.
Semua jenis stroke dapat dicegah sejak dini yakni ketika mulai merasakan gejala-gejalanya. Menurut pengalaman orang sembuh dari stroke, berikut ini cara pencegahan stroke paling tepat.
Berat badan berlebihan atau obesitas tidaklah sehat karena berpotensi mendatangkan komplikasi penyakit. Terutama bagi penderita stroke dengan obesitas biasanya mengalami komplikasi dengan hipertensi dan diabetes. Pencegahan stroke sejak dini dapat dilakukan dengan diet sehat sesuai anjuran dokter.
Sangat dianjurkan melakukan olahraga rutin agar tubuh tetap sehat dan menjaga berat badan ideal. Menurut para ahli kesehatan, sebaiknya melakukan olahraga sehat minimal 30 menit per hari. Seperti melakukan lari kecil, jogging, angkat beban, dan berjalan.
Baca juga: Perbedaan Stroke Ringan dan Berat Agar tahu Cara Penyembuhan
Hindari rokok agar mencegah stroke dini, sebab rokok tinggi akan kandungan nikotin. Apabila kandungan nikotin dihisap terus menerus akan mempercepat pembekuan darah. Sehingga berpotensi mengakibatkan penumpukan plak arteri dan akhirnya pembuluh darah tersumbat.
Ingat tekanan darah tinggi merupakan faktor terbesar yang menyebabkan stroke. Supaya terhindar dari tekanan darah tinggi sebaiknya mengonsumsi sayuran. Hindari semua makanan mengandung santan dan lemak. Selain itu, pastikan jika tekanan darah tidak lebih dari 135/85 mmHg atau 140/90 mm Hg.
Saat terkena stroke sebaiknya tidak pesimis dan menyerah. Jika dalam hati kecil Anda masih menanyakan Apakah penyakit stroke bisa sembuh total? Seratus persen masih ada harapan sembuh. Seperti halnya pengalaman orang sembuh dari stroke dari uraian diatas. Semoga bermanfaat.
Mencari rekomendasi tempat wisata bogor dekat stasiun? ulasan ini akan memberikan bocorannya untuk Anda! Bogor,…
Bermain game domino tidak lengkap rasanya jika tidak mengalami kemenangan. Ada beberapa rumus yang biasanya…
Sudah paham cara membuat semen? Jika belum, maka Anda berada di tempat yang tepat! Semen…
Sebenarnya, berapa biaya perawatan kolam renang? Hm, kolam renang merupakan sebuah konstruksi yang membutuhkan biaya…
Dalam setiap permainan umumnya setiap orang ingin mendapatkan jackpot dalam jumlah maksimal. Tapi masih banyak…
Melakukan aktivitas tertentu di luar rumah, tentu menjadi akan menjadi momen yang berharga. Misalnya seperti…